Jumat, 28 Maret 2014

Mitos Jepang - Teru Teru Bozu

Nama : Fauziyah Fahrenny
NPM : 19513880
Kelas : 1PA06
Mitos Luar Negeri (Teru-teru Bozu)

 
Assalamualaikum reader …
Pada postingan kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang boneka “Teru-Teru Bozu” yang konon dapat menangkal atau bahkan memanggil hujan. Cerita tentang boneka berkepala botak ini berasal dari Negara sakura. Ya.. JEPANG!!!



Jepang yang memiliki julukan sebagai negeri sakura atau negeri terbit matahari ini memiliki 6.852 pulau yang menjadikannya sebagai  negara kepulauan di Asia Timur. Ibukota Jepang adalah Tokyo. Dan sekedar info, Jepang berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia, karena Jepang memiliki 128 juta penduduk loh. Budaya di negeri sakura ini sangat unik. Begitu pula legenda dan mitos di Negara ini.


“Teru-Teru Bozu” salah satu contoh mitosnya yang cukup terkenal.

Siapa yang tidak mengenal boneka botak satu ini? Boneka botak ini biasanya digantung di depan rumah atau jendela yang ‘katanya’ dapat menangkal dan memanggil hujan.

Penasaran?!!
Jadi gini nih ceritanya…
Teru teru bozu (てるてる坊主) adalah boneka tradisional buatan tangan. Petani Jepang mulai menggantung boneka ini di luar jendela mereka dengan benang. Azimat (jimat) ini memiliki kekuatan magis yang dapat menghentikan atau mencegah hujan, dan bahkan bisa mendatangkan hujan. “Teru” adalah kata kerja dalam bahasa Jepang yang artinya bercahaya atau baik (cuaca) dan “bozu” adalah Buddha rahib, biksu atau “gundul”. Teru teru bozu menjadi begitu popular selama periode Edo (awal zaman modern Jepang).

Boneka ini sangat mudah dibuat. Alat dan bahannya juga tidak susah dicari.
Alat dan Bahan :
   1.      Tissue atau kapas dan Kain putih
   2.      Benang
   3.      Gunting
   4.      Jarum
   5.      Spidol







Cara membuat :
·         Ambil tissue atau kapas yang sudah disiapkan, kemudian di bulat-bulatkan.
·         Setelah menjadi bulat, bungkus dengan sehelai tissue agar lebih terlihat bulat.
·         Letakkan bulatan itu di tengah-tengah kain putih.
·         Bungkus bulatan tadi dan balikkan posisinya agar berbentuk.
·         Ikat kain putih yang membungkus bulatan tadi dengan benang sehingga bulatan itu benar-benar ter'kunci' di dalamnya.
·         Ikat kuat-kuat kemudian gunting benang sisanya.
·         Bentuk teru-teru bozu semakin terlihat. Sekarang siapkan jarum dan benangnya untuk menjahit tali penggantungnya.
·         Masukkan jarum pada posisi atas kepala teru-teru bozu dan buatlah jarumnya keluar di dekat jalur masukknya. Sesudah itu tarik jarum bersama benangnya keluar, potong benang pada jarak yang diperkirakan cukup, dan ikat kedua ujung benang dengan simpul mati.
·         Gambar wajah tersenyum pada bagian depan kepala teru-teru bozu dengan spidol.
·         Rapikan bagian bawah teru-teru bozu agar terlihat lebih rapi.
·         Teru-teru bozu siap digantung di jendela untuk menangkal hujan!

Anak-anak biasanya membuat teru-teru bozu dan digantungkan di jendela dengan tujuan agar cuaca cerah, sering dilakukan sebelum hari piknik sekolah. Untuk mencegah hujan, boneka akan digantung dengan posisi kepala di atas. Jika terbalik atau kepala boneka berada dibawah, maka hujan akan datang. Ritualnya belum selesai loh. Sewaktu menggantung, ada sebuah lagu semacam mantra khusus dari Masyarakt Jepang.

Begini liriknya :

てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれいつかの夢の空のように晴れたら金の鈴あげよ

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo

てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれ私の願いを聞いたなら甘いお酒をたんと飲ましょ

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho

てるてるぼうず,てるぼうず明日天気にしておくれもしも曇って泣いてたらそなたの首をちょんと切るぞ

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Moshi mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo


Yang Artinya :

Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi
jika cuacanya cera Saya akan memberikan Anda bel emas

Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Jika Anda ingin membuatnya menjadi kenyataan
Kami akan banyak minum sake manis

Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Tetapi jika mendung dan anda menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong putus kepalamu.


Lagu ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama. Lagu ini dirilis pada tahun 1921. Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah yang lebih gelap daripada yang pertama kali muncul. Lagu ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji kepada petani untuk menghentikan hujan dan membawa hujan cerah selama periode berkepanjangan agar hujan tidak merusak tanaman. Ketika biarawan gagal membawa sinar matahari, ia akan dihukum mati.
Namun, mengenai asal-usul boneka ini, mungkin sebenarnya berasal dari tradisi lama yang berkembang luas. Kemungkinan besar untuk memperbaiki citra boneka ini. Hal ini lebih mungkin bahwa kata “bozu” di namanya tidak menunjuj je rahib Buddha yang sebenarnya. Tetapi memiliki arti bulat atau botak, seperti kepala boneka. Jadi teru-teru bozu lebih mengarah pada efek cahaya matahari yang terpantul karena kepala botak boneka itu sendiri.

Ternyata selain bentuknya yang lucu dan cara membuatnya yang mudah, cara menggantungnya juga memiliki arti loh. Inget ya!! Jangan sampai terbalik menggantungnya. Hehehehehhe

Terima kasih sudah membaca, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita semua.
Wass..


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar